Gandeng Friends of Indonesia, Indonesia Promosikan Wisata Pasca Pandemi COVID-19

Toronto, Kanada - Bali merupakan salah satu destinasi utama masyarakat Kanada ketika mengunjungi Indonesia. Sekitar 90% wisatawan Kanada yang ke Indonesia akan mengunjungi Bali dan lainnya ke Pulau Bintan. Hal inilah yang menjadi alasan KJRI Toronto menggandeng Friends of Indonesia pada kegiatan “Afternoon Talk" untuk terus mempromosikan Indonesia (25/07/2020). Salah satu  Friends of Indonesia tersebut adalah Bastiaan Opdenkelder yang merupakan jurnalis dan editor majalah dan koran “Dr Krant" yang aktif mempromosikan Indonesia di Kanada terutama komunitas keturunan Belanda yang berjumlah sekitar 1 juta orang di Kanada.

Bastiaan, yang sudah menetap di Kanada puluhan tahun mengajak masyarakat Kanada termasuk komunitas keturunan Belanda di Kanada untuk mengunjungi Bali. Menurutnya budaya dan masyarakatnya  yang selalu tersenyum membuat banyak orang jatuh cinta pada Bali. Selain pantai, banyak tempat menarik yang  dapat dikunjungi seperti desa yang dikenal  khusus untuk seni lukisnya, ada desa khusus batik,  desa khusus untuk pematung kayu dan lain-lain. Selain itu, musik, seni dan  tari hingga makanan tradisional Bali memiliki keunikan tersendiri.  Bali merupakan destinasi yang tepat untuk liburan keluarga, kaum muda maupun mereka yang sudah berusia lanjut.

“Dengan keunikan budaya, masyarakat dan tempat wisata di Bali, saya yakin akan banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali," ujar Konsul Jenderal Indonesia di Toronto, Leonard F. Hutabarat. Beliau juga menyebut perlunya test PCR bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Bali. Wisatawan diminta untuk terus meng-up date berita perkembangan Covid, karena peraturan terkait Covid bisa sewaktu-waktu berubah tergantung pada perkembangan kondisi yang ada. 

Menurut salah satu Lembaga survey Kanada, sekitar 90% masyarakat Kanada merencanakan liburannya  ke luar negeri di awal tahun depan. Dengan pendapatan percapita yang tinggi sekitar US$ 46.195, Kanada merupakan pasar  wisatawan “high-end" bagi Indonesia.  

(Sumber: KJRI Toronto)